Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Studi Literatur dan Program Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

1. Studi Literatur Ilustrasi Literatur Sumber Gambar : https://bilder.t-online.de/b/78/50/70/64/id_78507064/tid_da/wie-viele-erste-saetze-der-weltliteratur-kennen-sie-.jpg 1.1. Sumber Literatur Dalam proyek perancangan, arsitek dituntut untuk menguasai sekurang-kurangnya dua hal, yakni bidang yang dirancang dengan cara-cara dan prosedur pentahapan melakukan proyek perancangan. Untuk menguasai kedua persyaratan tersebut, arsitek harus banyak membaca, mengkaji berbagai literatur. Dengan melakukan kaji literatur arsitek akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: Arsitek akan mengetahui dengan pasti apakah alternatif-alternatif solusi atau kemungkinan-kemungkinan yang dipilih untuk memecahkan permasalahan dalam proyek perancangannya. Dengan mengadakan kajian literatur arsitek dapat mengetahui masalah-masalah desain. Dengan mengetahui banyak hal yang tercantum di dalam literatur (dan ini merupakan yang terpenting bagi pelaksanaan proyek perancangannya), arsitek akan

Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

 1. Tinjauan Umum 1.1. Pengertian dan Tujuan Pelaksanaan pekerjaan persiapan merupakan salah satu proses dari seluruh rangkaian pekerjaan perancangan dalam arsitektur . Proses tersebut terkait erat dengan kondisi lapangan dan jenis proyek rancangan yang akan dikerjakan. Setiap proyek rancangan adalah unik, tidak ada dua proyek yang sama persis. Semua jenis proyek perancangan arsitektur umumnya dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan. Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan persiapan adalah penyusunan rencana lapangan (perencanaan site plan). Rapat Persiapan Perencanaan Pembangunan Desa Sumber Foto : Dokumentasi RKP Desa Lodtunduh Tahun 2018 Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain: Melakukan tinjauan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)  atau Term Of Reference (TOR). Melakukan studi literatur. Membuat program kerja. 1.2. Prinsip Prinsip dalam persiapan pekerjaan adalah: Mengenal dan memaham

Melaksanakan Koordinasi di Tempat Kerja

Masih berkaitan dengan Penerapan Komunikasi di Tempat Kerja , kali ini kita akan sharing tentang pelaksanaan koordinasi di tempat kerja.  Materi disadur dari : MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG ARSITEKTUR SUB SEKTOR ARSITEKTUR LANSKAP JABATAN KERJA PERANCANG LANSKAP : "PENERAPAN KOMUNIKASI DI  TEMPAT KERJA". Semoga bermanfaat sebagai sebuah referensi atau literatur bagi yang memerlukannya. Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Kegiatan atau Pekerjaan Sumber Foto : Kantor Perbekel Desa Lodtunduh 1. Tinjauan Umum Koordinasi 1.1. Pengertian Koordinasi Berikut dipaparkan beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian koordinasi dalam pelaksanaan suatu proses kegiatan di tempat kerja. G.R Terry:Koordinasi adalah suatu usaha yang sikron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan E.F.L B

Komunikasi Instruksi Kerja

Ilustrasi Komunikasi Instruksi Kerja Pada umumnya setiap perusahaan memiliki budaya komunikasi yang berbeda-beda. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kepemimpinan yang ada pada perusahaan tersebut. Jika seorang pemimpin bersifat otoriter, komunikasi yang diterapkan cenderung pada komunikasi satu arah, diamana pemimpin memberi instruksi-instruksi kerja dan bawahan hanya menjalankan sesuai dengan instruksi tersebut. Sedangkan pemimpin yang selalu mengutamakan partisipasi bawahannya sebelum memutuskan apa yang harus dikerjakan, komunikasi dua arah merupakan hal yang lazim digunakan pada perusahaan tersebut.  Bagian berikut ini akan menguraikan apa yang dimaksud dengan komunikasi, serta bagaimana komunikasi itu sendiri sebagai suatu ilmu yang telah dipelajari sejak dahulu kala. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan d

Laporan Kegiatan Seminar Program Strata 2 – IAI Bali

Tema Kegiatan Program Keprofesian Strata 2 Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Bali, dengan Tema “Menuju Pembangunan Yang Tertib” Waktu Pelaksanaan Hari : Jumat Tanggal : 14 Desember 2018 Pukul : 8.00 WITA s/d 13:00 WITA Tempat Pelaksanaan Pondok Kuring Restaurant, Jalan Raya Puputan 56 Renon, Denpasar, Bali Tujuan Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, wawasan, dan sharing informasi antar insan arsitektur Indonesia, khususnya Bali. Materi Seminar Judul : Menuju Pembangunan Yang Tertib Pemateri : I Gusti Made Putra Materi :  Secara umum materi ini masih berkaitan dengan materi pertama seminar Program Keprofesian Strata 1 dan 2 Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Bali ini, dimana dapat disimpulkan bahwa untuk menuju pembangunan yang tertib, seorang arsitek harus memperhatikan atau mengikuti peraturan-peraturan/dasar hukum atau ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan pembangunan baik dari tahap perencanaan hingga penggunaan, di mana har

Teknik Komunikasi di Tempat Kerja

Ilustrasi Komunikasi Rapat Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara (metode) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial, budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran, metode atau cara tersebut antara lain: Komunikasi Satu Tahap. Komunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan sehingga timbul kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah. Ilustrasi Komunikasi Satu Tahap Komunikasi Dua Tahap. Komunikator dalam menyampaikan pesannya tidak langsung kepada komunikan, tetapi melalui orang-orang tertentu dan kemudian mereka ini meneruskan pesan komunikan. Ilustrasi Komunikasi Dua Tahap Komunikasi Banyak Tahap. Dalam menyampaikan pesan, komunikator melakukan dengan cara-cara lain, tidak selalu mempergunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua ara